EKSISTENSI MANUSIA

Agus Salim

Seseorang harus meyakini bahwa eksistensinya tidak begitu saja ada. Seseorang harus meyakini bahwa dirinya ada karena ada yang menciptakan. Sebagaimana adanya kursi, banguanan rumah, mobil dan benda lain yang adanya melalui proses pembuatan. Agama adalah bingkai keyakinan yang membatasi keyakinan seseorang terhadap tuhannya. Tuhan adalah pencipta segala yang ada di muka bumi ini. Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Ciptaanya meliputi sesutau yang bernyawa dan tidak bernyawa, yang berkembang dan tidak berkembang.
Dari ciptaan Tuhan, semuanya akan sirna pada saat-saat yang ditetapkan. Ciptaan tuhan  mengalami sebuah metamorphosis yang berbeda-beda. Seekor kupu-kupu contohnya, Kupu-kupu sebelum menjadi kupu-kupu adalah sebuah kepompong, sebelum jadi kepompong adalah ulat, sebelum menjadi ulat adalah telur kupu-kupu. Begitu juga manusia, manusia sebelum berbentuk manusia adalah sebuah daging, sebelum menjadi daging manusia adalah darah, sebelum manjadi darah, manusia adalah setetes sperma menjijikkan yang berkembang di dalam rahim perempuan.
Metamorphosis adalah satu dari proses penciptaan mahluk oleh Tuhan. Kita pasti sepakat bahwa adanya kursi karena ada proses pembuatan, asal dari kursi adalah bahan-bahan yang untuk membuat kursi yang kemudian dibentuk menjadi ukuran dan bentuk yang diharapkan. Dengan demikian, ayah dan ibu pada manusia adalah salah satu media produksi yang menyebabkan metamerphosis pada manusia.
Ahli Teologi (Ulama Ilmu Kalam) sepakat bahwa pencipta dan sesuatu yang diciptakan tidaklah sama perbedaan tersebut meliputi segala hal, berbeda bentuk (dzat) dan Sifatnya. Robot contohnya, Robot dibuat oleh manusia tidaklah sama dengan manusia walaupun diprogram sebagaimana manusia. Perbedaan pencipta dan yang diciptakan itu, Pertama adalah keberadaan pecipta (si pembuat) Robot lebih dahulu dari Robot. Ke dua adalah pecipta (si pembuat) Robot lebih hebat dari Robot, hal ini ditengarai aktivitas Robot adalah merupakan program pecipta (si pembuat) Robot dan Ke tiga adalah Robot sangat bergantung kepada sipembuatnya dalam segala hal untuk menjaga eksistensinya. Menurut keyakinan Ahli Sunnah Wal Jamaah segala hal yang diciptakan manusia hakikatnya adalah ciptaan Tuhan. Tuhan memberi kekusaan kepada masnusia untuk dapat menciptakan sesuatu melalui Ilmunya, itu sebabnya manusia adalah khalifah dimuka bumi ini.
Peran manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini selain untuk menyembah Tuhan adalah ‘menciptakan’ dan memmelihara ciptaan tuhan yang lainya. Ironisnya kebanyakan manusia ingin selalu ‘diciptakan’ dan ‘dipelihara’ oleh mahluk lain. Manusia  ingin ‘diciptakan’ dan ‘dipelihara’ uang dalam keberadaanya dan manusia lebih suka  ‘diciptakan’ dan ‘dipelihara’ oleh Alam semesta dalam kelangsungan esksistensinya dari pada menciptakan Alam semesta dan memeliharanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOSIOLOGI HUKUM ISLAM

SEBAIK-BAIK TEMAN ADALA HUKAMA DAN ULAMA

METODOLOGI DAN PENDEKATAN STUDY ISLAM ERA KLASIK DAN MODERN