HABIB YANG TAK MAU DIPANGIL HABIB
Salah satu mencintai nabi
Muhammad SAW adalah mencintai keturunannya. Dan trend habib adalah fenomena
yang muncul setelah umat muslim Indonesia menyadari akan prntingnya menghormati
keturunan Nabi. Istilah habib sendiri diambil dari kata Haba-yahubu yang
artinya cinta, kasih.
Habib menurut istilah kekinian
berarti keturan Nabi Muhhamad melalui jalur laki dengan melaui kajian ilmu
nasab atau habib menurut wikipedia adalah gelar bangsawan Timur Tengah yang merupakan kerabat Nabi Muhammad
(Bani Hasyim) dan secara khusus dinisbatkan terhadap keturunan Nabi Muhammad
melalui Fatimah az-Zahra (yang berputera Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi
Thalib.
Terminologi di atas menunjukan
bahwa habib adalah keturunan Nabi atau keturunan bani hasyim. Secara kesemuanya
harus di hormati dan di agungkan karena masih keturun dan kerabat nabi. Sayang
istilah habib kadang-kadang disalah gunakan oleh banyak orang yang tidak
menjadi keturunan nabi dan kerabat mengaku keturunan nabi dan jadi kerabat
nabi.
Namun terlepas dari itu justru
yang benar-benar seorang habib tak mau dipanghil habib. Ia adalah seorang ahli
tafsir Indonesia M. Qurais Sihab. Sebagaimana deti.com wartakan M. Qurais Shihab memiliki moyang yang
berasal dari Yaman, khususnya Hadhramaut. Kakek Quraish, Habib Ali bin
Abdurrahman Shihab, berasal dari Hadhramaut.
Pilihan Qurais Shihab untuk
tidak di panggil habib adalah termasuk khumul dalam istilah tasyawufnya. Khumul
yang berarti menutupi adalah sifat para wali yang tidak ingin dikenal sebagai
hamba agung oleh masyarakatnya. Bahkan dari para wali itu, mereka ada yang
pura-pura gila, pura-pura miskin dan menjadi gelandangan demi menutupi
kewaliyannya. Guru semacam Qurais Shihablah yang patut kita tiru dan jadikan
panutan.
Bebetapa hari lalu Gus Mus atau
Kiai Musthafa Bisrih mengunggah fotonya dengan M.Qurais Shihab dan Najwa Shihab
dalam akun Face Book, beliau Gus Mus sangat berbahagia kedatangan Qurais Shihab
sekeluarga.
"Alhamdulillah, mendapat keberkahan dan
kehormatan dikunjungi orang alim, mufassir Indonesia, Prof. Dr. K.H. Quraish
Shihab bersama anak-cucu dan rombongan dengan oleh-oleh seabrek buku karya
beliau. Nafa'anãLlähu bi'ulümihi wahikamih". Tulis dalam status Gus Mus.
Nampak di foto begitu
takdzimnya Gus Mus pada Qurais Shihab, beliau tidak duduk bersama Qurais Shihab
dalam tatanan kursi yang sama untuk menghormati Qurais Shihab. Kita tahu
keduanya menjadi 'korban' oleh penikmat Sosmed yang rendah pengetahuannya
terhadap kemulyaan beliau. (AS)
Tambak, 28 Desember 2016
Komentar
Posting Komentar