ISLAMISASI MALAM TAHUN BARU
Tradisi tahun baru menjadi trend seiring dengan
berkembangnya gaya hidup manusia. Tahun baru tahum 90an hanya dirayakan oleh
kaum nasrani, namun sebagaimana kita tahu di era melenium tahun baru bisa
dirayakan oleh siapa saja yang mau merayakanya.
Perayaan tahun baru menjadi menarik tatkala bunga api dan
mercon mewarnai pergantian malam itu. Sehingga malam tahun baru pun diminati
banyak orang. Mereka akan berkumpul di berbagai tempat ramai terutama di taman
kota atau alun-alun dan pantai. Banyak destinasi yang dapat di jadilan tempat
perayaan tahun baru.
Sayangnya momen itu tidak menjadi baik karena momen itu
dijadikan sebagai momen yang negatif. Banyak orang mensalah gunakan momen itu
dengan pesta miras, free sex dan prilaku negatif lainnya. Sebagaimana diketahui
berita-berita di media mrnyatakan larisnya pembelian miras dan alat
kontrasepsi, adalah barometer kejahatan tahunan saat momen tahun baru.
Patut disukuri respon warga Nahdhiyin mebelah persoalan
momen tahun baru yang telah akut ini. Sebagaimana diketahui di Surabaya 5000
alat hadrah menjadi warna perayaan tahun baru. Di Suatabaya intruksi sholawat
di komando langsung oleh pemprov Jawa Timur.
Di medan perayaan tahun baru dimulai dari pagi, siang acara
diisih dzikir dan tabligh akbar sementara pada malam hari akan dirayakan dengan
musik budaya dan musik rok.
Dari kedua corak provinsi besar itu dapat kita simpulkan
adanya peregeseran budaya perayaan tahun baru yang positif. Ada banyak harapan,
menyadari budaya tahun baru tidak dibendung dan dihentikan, maka islamisasi
perayaan tahun baru adalah cara yang tepat.
Mengisi tahun baru dengan acara-acara muslim seperti majlis
sholawat dengan hadro, pengajian dan dzikir akbar adalah pewarna perayaan tahun
baru.
Melihat beberala tahun lalu, sebagaimana kita tahu banyaknya
bemcana alam adalah penyebab pemerintah mengeluarka maklumat agar masyarakat
tidak berlebihan dalam merayakan tahun baru karena banyak bencana. Di akhir
pemeritahan Sosilo Bambang Yudoyono, jatuhnya pesawat yang mewaskan ratusan
orang di akhir tahun adalah bagian dari alasan pemerintah untuk tidak
berlebihan dalam perayaan tahun baru.
Malam ini panglima tinggi Gatot Nurmantio menghimbau agar
perayaan tahun baru. Ia mengingatkan bahwa ada saudara-saudara kita yang masih
dalam keadaan berduka. Seperti perampokan di pulaumas, korban herkules TNI,
ratusan korban meninggal di Pide Jaya Aceh yang masih berduka karena musibah
yang menimpah.
Sebagaimana fenomena tahun baru biasanya digunakan untuk
negatif. Dan kita bersukur dan berharap mudah-mudahab tahun selanjutnya lebih
serentak lagi mengislamisasikan momen tahun baru. Walau ada juga yang apriori
mendagapi momen tahun baru dengan menggap biasa saja, karena biasa tidak ada
planing khusus sambut tahun baru. Karena disadari merayakan tahun baru hal yang
mubah jika dilakuka tidak dalam kemaksiatan dan harom jika menjurus kepada
kemaksiatan bahakan menjadi ibadah jika diisi dengan ibadah, itulah mungkin
beberapa fatwa ulama menanggapi momen tahun baru.
Namun ada juga menyatakan keharaman merayakan tahun baru
karena tasyabuhnya kepada agama tertentu. Hal ini pendapat ulama ekstrim. (AS)
Tambak, 31 Desember 2016
Komentar
Posting Komentar